Semasa hidup Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit.
Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam selalu tampil fit, sehat dan jarang sakit, yaitu:
Pertama, istikamah melakukan puasa sunnah. puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani. Puasa sangat ampuh untuk detoksifikasi atau pembersihan racun dalam tubuh.
Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Ketiga, makan dengan tenang, dan tidak tergesa-gesa. Cara makan seperti ini akan menghindarkan seseorang dari tersedak ataupun tergigit dan akanan bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan lebih ringan. Dari segi medis, makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.
Keempat, tidak meniup makanan dan minuman panas. Dalam hadits, Ibnu Abbas meriwayatkan “Bahwasanya Rasulullah e melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya” (HR. At-Turmudzi). Secara penelitian ilmiah dapat dijelaskan bahwa apabila kita menghembuskan nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), yang apabila bercampur dengan air (H2O), akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic (bersifat asam), bila kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama akan dapat merusak kinerja ginjal serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Kelima, tidak makan/minum sambil berdiri. Dari Anas bin Malik dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim). Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan meluncur langsung menuju kandung kemih tanpa disaring terlebih dahulu oleh sistem dalam tubuh. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Endapan ini bila semakin dapat menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal.
Baca juga: Fakta Berlimpah Asi
Keenam, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke dalam pencernaan Rasulullah kecuali makanan halal dan thayyib, maksudnya adalah mendapatkannya dengan cara yang baik dan makanannya mengandung gizi yang baik. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan saluran pencernaan. Rasulullah bersabda,” Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan al-Quran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Ketujuh, cepat tidur dan cepat bangun. Rasulullah biasa tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Kemudian beliau bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan.
Fauzan Imron/sidogiri