Melanjutkan ulasan sebelumnya, kali ini beralih pada jenis daun-daunan yang biasa ditemui di pekarangan rumah sendiri. Meski fisiknya kelihatan remeh-temeh, namun manfaat medisnya sangat baik untuk menjaga stabilitas kesehatan tubuh. Langsung saja check obat herbal rekomendasi rasulullah berikut ini.
Nila (Katm atau Wasma)
Dalam berbagai literatur klasik, Nila biasanya direkomendasikan bersama daun Inai (Hinna, faghiyah atau hinan). Sejarah Yunani kuno sangat akrab dengan budidaya dua tanaman ini. Nila menghasilkan pewarna biru dan Inai yang biasa digunakan untuk pacar, menjadi barang komersial terpopuler dari wilayah Mediterania pada masa Mesir kuno pra-Kristen.
Daun Inai yang dicampur dengan daun Nila akan menghasilkan warna hitam ketika digunakan sebagai pewarna rambut, walaupun secara terpisah menghasilkan warna oranye dan biru. Sabda Rasulullah, ini manfaat bahan campuran dari keduanya: “Cara terbaik untuk menyembunyikan usia tua (uban) adalah dengan daun Inai dan daun Nila.” (HR Imam an-Nasa’i)
Sebagai obat, daun Nila berfungsi sebagai alternatif-purgatif. Daun Nila biasanya diberikan untuk kasus pembengkakan hati dan limpa, sakit saat buang air, serta perawatan paru-paru dan ginjal. Untuk terapi bagian luar, Nila dapat diberikan pula untuk mengobati epilepsi (ayan), luka bakar, gangguan menstruasi dan wasir. Bahan pewarna Nila sebenarnya juga ada di seluruh bagian tanaman namun dalam bentuk glukosasida.
Baca juga: OBAT HERBAL REKOMENDASI RASULULLAH (1)
Biji Seledri (Hurf atau Habb ar-Risyad)
Jarang ada orang yang tahu bila manfaat seledri tidak hanya terletak pada daunnya saja, tapi juga ada pada biji dan akar tumbuhannya. Padahal sejak 14 Abad yang lalu, Rasulullah bersabda begini: “Kalian mempunyai biji seledri (Tsafa)? (Ketahuilah) Allah menciptakannya sebagai obat penyembuh untuk segala penyakit.” (HR Imam Abu Daud)
Buah seledri memiliki sifat antiseptik, obat penenang dan pengurang rasa sakit. Air rebusannya merupakan obat untuk penyakit rematik, gangguan liver dan limpa. Minyak dari buahnya dapat digunakan sebagai obat stimulan saraf. Biji seledri baik digunakan untuk mengompres luka akibat panas dan keseleo. ia juga merupakan sumber getah yang baik untuk menyembuhkan iritasi pada usus akibat disentri dan diare.
Buah seledri juga mengandung lemak jenuh 17% dan beberapa resin lainnya. Sedangkan akar seledri berfungsi sebagai peluruh kencing batu. Akar seledri juga direkomendasikan untuk mengobati perut mulas. Beberapa pakar kesehatan modern juga menemukan manfaat akar seledri untuk pengobatan penyakit sifilis sekunder dan tenesmus yang biasa menjangkiti kulit penderitanya.
Daun Seledri (Karafs)
Dikalangan masyarakat Indonesia, daun seledri dikonsumsi untuk pelengkap makanan ringan, misalnya sebagai salad (lalapan). Daun seledri biasa juga di masak bersama nasi gulai, atau digunakan hiasan untuk mempercantik tampilan makanan. Adapun secara medis, sebagian manfaat daun ini pernah disabdakan oleh Rasulullah, diantaranya hadis: “Daun seledri bermanfaat untuk mengobati sakit gigi.” (HR Imam Ibnu Qayyim al-Jauzi)
Bahan ini juga merupakan obat stimulan dan peluruh kencing. Ia juga dapat digunakan untuk mengatasi bibir pecah karena sariawan dan obat terapi penyakit liver. Daun seledri yang diracik bersama biji seledri, bermanfaat sebagai stimulus penambah air susu ibu (ASI), peningkat gairah seks, tonik dan obat pencahar. Bersambung…