SEBAGAI penutup pada serial terakhir kali ini, terdapat beberapa bahan penting yang mungkin bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan instan. Kebanyakan merupakan obat rekomendasi Rasulullah. Untuk lebih jelasnya, langsung chek saja.
Pohon Arak (Siwak atau Miswak)
Batang kayu Arak sudah sangat fimiliar di kalangan kita. Jika ada pertanyaan: pohon apakah yang kesemua bagiannya bermanfaat? Jawabannya mungkin pohon Arak. Dalam literatur klasik, Rasulullah sangat menyukai khasiat positif pohon ini. “Ketika bangun pagi, Rasulullah biasa membersihkan mulut beliau dengan sebatang ranting pohon arak.” (HR Imam Bukhari)
Yang membuat istimewa, rutinitas penggunaan kayu arak juga dikaitkan dengan kelipatan pahala ibadah. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah berikut: “Shalat dengan (lebih dahulu) bersiwak, tujuh kali lebih baik daripada shalat tanpa bersiwak.” (HR Imam Ahmad)
Beberapa manfaat penting lainnya, kayu Arak membuat gigi putih dan nafas segar. Ia juga menguatkan gusi, menambah kekuatan daya ingat, mengeringkan dahak ditenggorokan, menajamkan pandangan mata, meningkatkan nafsu makan dan menghilangkan sembelit. Buahnya, selain berfungsi sebagai pendorong selera makan, juga digunakan sebagai obat sakit wasir, gangguan limpa dan demam.
Pohon Zaitun (Zay)
Jika kayu Arak banyak disebut dalam hadis Nabawi, maka buah Zaitun banyak terkutip dalam al-Quran. Allah menyebut nama buah ini dalam beberapa ayat sekaligus, misalnya QS an-Nûr [24]:35; QS al-An’âm [6]:99 dan 141; QS an-Nahl [16]:11; QS al-Mukminûn [23]:20; dan QS ‘Abasa [80]:29. Bahkan Allah menyebut buah tersebut secara khusus, dalam Surah at-Tîn [95]:1-4).
Minyak dari buah Zaitun yang matang sangat manjur sebagai obat. Para peneliti juga melihat manfaatnya sebagai obat kanker. Daun Zaitun berkhasiat mengobati demam, lesu dan gonorhoea. Minyak Zaitun—dalam pemakaian internal—berfungsi sebagai nutrisi, peringan gejala sakit dan obat pencahar yang lembut. Zaitun juga menyembuhkan sakit perut dan luka usus dalam. Pada kasus penderita gagal ginjal, minyak Zaitun memberi zat diet yang bebas nitrogen.
Adapun untuk pemakaian secara eksternal, Zaitun dapat melembutkan dan menghaluskan kulit yang kasar akibat eksim dan penyakit kulit kronis. Sangat dianjurkan menggunakan minyak Zaitun untuk mengurut badan ketika pijat. Minyak Zaitun juga biasa dimanfaatkan sebagai salep dan obat plester pada kulit.
Dill (Sanut)
Herbal yang mirip daun cemara ini penyebarannya langka, sebab ia lebih banyak tumbuh di daerah India. Meski demikian, dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah menyebut keampuhan herbal yang satu ini. Dalam satu hadis disebutkan: “(Kolaborasi) Sana dan Sanut (dill) adalah obat bagi segala penyakit.” (HR Imam Ibnu Asakir)
Menurut Imam as-Suyuthi, sebagian ilmuwan menyebut Dill atau Sanut adalah madu. Menurut sebagian lain, Sanut merupakan campuran lemak Makkah. Ada yang mengatakan lagi Sanut adalah tanaman biji-bijian sejenis jinten. Sedang dari penelitian al-Muwaffag Abdul Latif, Sanut merupakan campuran lemak dan madu yang biasa dikolaborasikan dengan Sana.
Kesimpulannya, Sanut dalam tradisi masyarakat Arab tampaknya lebih ditujukan pada Dill yang daunnya digunakan sebagai bumbu masakan. Ini bukanlah hal aneh, sebab Sanut mengandung minyak esens yang berfungsi menambah nafsu makan dan melancarkan kencing. Minyak yang dihasilkan dari buah Sanut juga berkhasiat sebagai peluruh perut kembung karena masuk angin. Semoga bermanfaat. Wallâhu A’lam
Salman Alfarisi/sidogiri