Baiklah, pada kesempatan kali ini perlu kiranya berdoa semoga kita dijadikan sebagai hamba yang baik yang taat kepada ajaran agama dan dijadikan sebagai umat Nabi Muhammad SAW yang menggantungkan hatinya kepada masjid. Sehingga kita temasuk pada bagian hamba yang mendapat “naungan” Allah SWT di saat tidak ada naungan selain naungan-Nya SWT. Semoga kita dibukakan hati untuk terus rajin beribadah dan menjadikan masjid sebagai tempat idaman untuk menumpahkan segala hasrat hati dan keinginan. Berikut sedikit sharing untuk dijadikan bahan ikhtiyar menjadi tamu yang baik di rumah Allah SWT.

Suci dan Bersih

Sebagai upaya untuk menjadi tamu yang baik, sebelum masuk masjid, perlu kiranya membersihkan diri kita dari kotoran dan hadas dengan cara mandi dan berwudu. Bagus sekali jika ditambah dengan menggunakan pakaian bersih dan wewangian. Dalam hadis disebutkan:

عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال صلاة الجميع تزيد على صلاته في بيته وصلاته في سوقه خمسا وعشرين درجة فإن أحدكم إذا توضأ فأحسن وأتى المسجد لا يريد إلا الصلاة لم يخط خطوة إلا رفعه الله بها درجة وحط عنه خطيئة حتى يدخل المسجد وإذا دخل المسجد كان في صلاة ما كانت تحبسه وتصلي يعني عليه الملائكة ما دام في مجلسه الذي يصلي فيه اللهم اغفر له اللهم ارحمه ما لم يحدث فيه

“Sesungguhnya jika seseorang berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, lalu datang ke masjid, tidak ada yang ia inginkan kecuali shalat. Maka tidaklah ia melangkahkan kaki selangkah melainkan Allah SWT mengangkatnya satu derajat dan dihapus satu dosa darinya sampai ia masuk ke masjid. Dan apabila ia masuk ke masjid, maka ia dianggap dalam shalat selama shalat menahannya, dan para malaikat mendoakannya selama ia berada di tempat duduknya. Para malaikat berdoa, ’Ya Allah, ampunilah ia, Ya Allah, kasihanilah ia.’”(Sahih Bukhari, 1/103)

Masuk Mendahulukan Kaki Kanan

Ketika masuk masjid, sunah hukumnya mendahulukan kaki kanan. Jika menggunakan alas kaki semisal sandal atau sepatu, maka lepas terlebih dahulu alas pada kaki kiri, kemudian kaki kanan melangkah masuk masjid (Lihat Gambar)

Membaca Doa:

Doa masuk masjid

 أَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Doa keluar masjid

 أَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Doa ini berdasarkan  hadis berikut

عن أبي أسيد قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم   إذا دخل أحدكم المسجد فليقل َللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وإذا خرج فليقل أَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

(Sahih Bukhari, 1/494)

Niat Itikaf

Itikaf adalah amalan yang disunahkan ketika berada di masjid. Seorang yang niat Itikaf akan tetap dicatat pahala meskipun ia hanya berdiam saja dan tidak melakukan ibadah semisal salat, membaca al-Quran, dan lainnya. Nilai pahala Itikaf akan berlipat ganda ketika dinazari. Sebab jika dinazari, Itikaf yang awalnya berhukum sunah akan berubah menjadi wajib. Tentu pahala amalan wajib lebih besar daripada amalan sunah. Dan hal sedemikian banyak dilakukan oleh para ulama (menazari pekerjaan sunah).

Salat Tahyatul Masjid

Ketika masuk masjid, disunahkan melakukan salat sunah dua rakaat (tahyatul masjid) dan dimakruhkan langsung duduk tanpa melakukan salat. Yang perlu menjadi catatan adalah bahwa salat tersebut tidaklah ditujukan untuk memuliakan masjid, namun tujuannya untuk beribadah kepada Allah  dan mengikuti anjuran Rasulullah . Salat Tahyatul Masjid bisa diniatkan bersamaan dengan salat sunah yang lain semisal salat maktubah, witir, tahajud, dan sebagainya. dengan dua niat sekaligus maka pahala yang didapat menjadi berlipat.

Mengumandangkan Azan

Azan adalah amal baik yang sangat jarang diminati oleh masyarakat. Padahal Rasulullah  menyebutkan bahwa seandainya seseorang tahu keistimewaan di balik azan, kemudian jika untuk mendapatkan kesempatan mengumandangkan azan ia harus melakukan undian, niscaya ia akan melakukan undian itu. Rasulullah  juga ‘menjanjikan’ surga bagi seseorang yang azan selama dua belas tahun; dicatat pada setiap satu azan enam puluh kebaikan dan pada setiap ikamah tiga puluh kebaikan. Dalam hadis disebutkan:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لو يعلم الناس ما في النداء والصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا ولو يعلمون ما في التهجير لاستبقوا إليه ولو يعلمون ما في العتمة والصبح لأتوهما ولو حبوا

“Seandainya orang–orang mengetahui pahala azan dan shaf awal (dalam salat jemaah), kemudian untuk mendapatkannya harus melalui undian, tentu mereka mau melakukan undian itu. Jika mereka mengetahui pahala berangkat lebih awal untuk salat, pasti mereka akan berlomba–lomba untuk berangkat salat lebih awal. Dan seandainnya mereka mengetahui keutamaan salat isya dan subuh, pasti mereka pergi ke masjid untuk melakukan salat isya dan subuh meskipun harus merangkak.” (Sahih Bukhori, 1/126)

عن بن عمر : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال من أذن اثني عشرة سنة وجبت له الجنة وكتب له بكل أذان ستون حسنة وبكل إقامة ثلاثون حسنة

“Barangsiapa mengumandangkan azan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga. Dicatat baginya dalam tiap-tiap azan enam puluh kebaikan. Dan dalam tiap-tiap ikamah tiga puluh kebaikan.” (Sunan ad-Daruqutni, 1/240)

M. Romzi Khalik/sidogiri

Spread the love