Versi Imam As-Suyuthi (2)
Pada edisi sebelumnya dibahas keutamaan madu, samin, dan habbatussauda. Keutamaan ketiganya sebagai obat nomor wahid terekam jelas, baik dalam al-Quran, Hadis, maupun atsar. Pada edisi kali ini penulis akan memaparkan urutan keutamaan daging yang terekam dalam kitab yang telah disebutkan sebelumnya; ar-Rahmah fith-Thibbi wal-Hikmah lis-Suyuthi, mulai yang paling baik sampai yang paling jelek kualitasnya. Jangan sampai terlewat!
1. Daging domba
Daging paling baik. Namun yang paling baik adalah daging domba jantan berumur satu tahun. Daging terakhir ini berkhasiat melenturkan otot-otot, sendi-sendi, dan anggota tubuh yang lain. Selain itu, juga dapat menguatkan tubuh serta menumbuhkan daging.
2. Daging kambing kacang
Memiliki karakteristik dingin dan basah jika dibandingkan dengan daging domba. Dapat menguatkan badan dan menumbuhkan daging. Baik dikonsumsi saat musim panas.
3. Daging sapi
Karakternya dingin, kering, berbobot, serta kualitasnya agak rendah jika dibandingkan daging domba. Dapat berpotensi menimbulkan penyakit yang menghitamkan tubuh. Tapi hal tersebut dapat ditanggulangi dengan mencampurnkan banyak bawang putih, lada, jahe, serta kamakh yang panas dan pedas, saat memasaknya. Kuah yang dicampur dengan rempah-rempah ini juga baik diminum dengan madu.
4. Daging unta
Ciri-cirinya dingin, kering, berat, dan menurut Imam as-Suyuthi lebih jelek jika dibandingkan dengan daging domba, sapi, dan daging-daging hewan buruan, semisal kijang, kambing hutan, serta kelinci.
5. Daging burung
Kadar dagingnya lebih ringan daripada daging-daging di atas. Daging jenis burung yang paling baik adalah daging anak ayam, burung puyuh, dan burung kungkung. Daging burung secara umum berkarakteristik panas, basah, serta ringan.
6. Daging ikan
Karakter dagingnya dingin dan basah. Yang paling bagus tentunya ikan yang masih segar.
Ifan Afandy/sidogiri