• Istilah Alawiyyin atau Sâdah (para penghulu) Ba Alawi adalah sebutan bagi sebuah kaum dari keturunan (dzuriyah) Rasulullah.
• Kelompok Alawiyin merupakan keturunan dari Sayid Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad Jamaludin an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Jakfar ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, suami Sayidah Fathimah binti Rasulillah.
Syekh Yusuf an-Nabhani (w. 1932 M), seorang ulama dan muhibbin sejati yang mendedikasikan hidupnya untuk menyusun syair-syair pujaan untuk Sang Baginda, menulis dalam mukadimah kitabnya, Riyâdhul-Jannah fî Adzkâril-Kitâbi was-Sunnah: “Mengenai Sadah Ba Alawi, semua ulama lintas generasi dari berbagai negeri sepakat bahwa mereka adalah kelompok ahlul bait yang paling shahih nasabnya, paling kokoh kemuliaannya, serta paling banyak ilmu, amal, keutamaan, dan adabnya. Seluruhnya bermazhab Ahlussunah wal Jamaah berdasarkan mazhab Imam asy-Syafii. Jumlahnya tidak kurang dari 100 ribu orang.”

1. Peta penyebaran leluhur Ba Alawi Keluarga Nabi Muhammad (Ahlul Kisa’) seluruhnya tinggal di Madinah. Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah yang kali pertama hijrah ke Kufah, Irak di awal masa pemerintahannya. Cucu kelima beliau, Sayid Muhammad Jamaludin an-Naqib hijrah pula ke Irak dan tinggal Basrah. (Sumber: Habib Alwi bin Abdullah bin Alwi Alatas)

2. Kubah Sayidina Abbas bin Abdul Muththalib di Baqi’, sebelum diratakan dengan tanah oleh rezim Bani Saud.

3. Di dalam Kubah Sayidina Abbas terdapat makam Sayidina Abbas t, dan di sebelahnya berjejer (dari kiri ke kanan) makam dari cucu-cucu Baginda Rasul: Sayidina al-Hasan bin Ali, Sayid Ali Zainal Abidin, Sayid Muhammad al-Baqir, dan Sayid Jakfar ash-Shadiq.

4. Makam Sayid Ali al-Uraidhi di perkampungan Uraidh, 4 mil dari kota Madinah. Makamnya terletak di balik tembok berlubang di samping menara masjid. Tanpa alasan yang jelas, Kerajaan Saudi Arabia tidak memfungsikan masjid ini.

5. Makam Sayid Ahmad al-Muhajir. Beliau lahir di Basrah sekitar tahun 260 H. Pada tahun 317 H, beliau hijrah ke Madinah, lalu Makkah, dan pada 318 H, beliau melanjutkan hijrahnya ke Yaman. Setelah itu menuju Hadramaut pada 320 H. dan menetap di sana hingga wafat di Husayyisah pada 345 H.

6. Kubah Sayid Ahmad al-Muhajir bin Sayid Isa ar-Rumi di Hadramaut, di lereng desa Bur (bagian atas). Hijrah meninggalkan Basrah demi menghindari kekacauan politik di Irak pada masa Abbasiyah. Beliau membawa serta ketiga putranya, Abdullah (Ubaidillah), Jadid, dan Bashri. Putra-putri yang lain ditinggalkan di Basrah.

7. Makam Sayid Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir. Nama aslinya adalah Abdullah. Diganti Ubaidillah (berarti Abdullah kecil) menunjukkan sifat rendah hatinya. Wafat di Saml pada 383 H.

8. Makam Sayid Alawi bin Ubaidillah, leluhur Alawiyin (Ba Alawi). Beliau adalah orang pertama yang memakai nama Alawi, diambil dari nama sebuah burung yang terkenal. Kepada beliaulah nama Alawiyin atau Ba Alawi dinisbatkan.
Moch Yasir/sidogiri
5