ISLAM pernah berkuasa di Iberia (Portugal dan Spanyol) selama berabad-abad, namun kini tinggal kenangan saja, akibat konfi k internal dan perebutan kekuasaan.

Pada tanggal 29 April 711 M atau 07 Rajab 92 H, pasukan Thariq mendarat di Gibraltar dan berhasil mengalahkan pasukan Visigoth pada tanggal 29 Ramadhan 92 H (19 Juli 711 M) dalam pertempuran Guadalete. Setelah itu, Thariq menjadi gubernur wilayah Andalusia.

Islam di Andalusia mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Abdurrahman Ad-Dakhil (113-172 H/731-788 M) Buronan Dinasti Abbasiyah ini berhasil membangun Andalusia, Khususnya Cordoba menjadi lebih indah dan menjadikannya sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan yang paling menarik di wilayah Eropa saat itu.

Setelah begitu lama menguasai Spanyol, kaum Muslimin mulai terpecah-belah dan saling rebut kekuasaan, hal itu dijadikan kesempatan oleh musuh untuk bangkit dan berbalik menyerang kekuatan islam yang tercerai-berai.

Untung setelah itu muncul Yusuf bin Tasyfi n dari dinasti Murabbitun yang berhasil menyatukan kembali Andalusia, dan memukul mundur pasukan Salib ke wilayah utara.

Pada Pengujung Abad ke-15 Aragon dan Castile, dua kerajaan Kristen yang besar di Utara bergabung melalui pernikahan raja dan ratunya, Ferdinand dan Isabella.

Pada 2 Januari 1492, Granada ditaklukkan tentara Salib. Jatuhnya Granada menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Andalusia. Sedangkan Penguasa Andalusia terakhir Muhammad XII ditawan dan diasingkan ke Alpujarras. Ia lalu pindah ke Fez, Maroko, dan meninggal di sana pada tahun 1533 M.
Fauzan Imron/sidogiri
Baca juga: Para Rovusionel Islam
Baca juga: Islam Di Negara Kanguru