Berikut adalah sharing lanjutan dari tulisan edisi sebelumnya, mengenai tatakrama kita ketika bertamu di rumah Allah dan amaliah baik yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat.
Kumandangkan Azan
Azan merupakan amal baik yang sangat jarang diminati oleh masyarakat. Padahal Rasulullah menyebutkan: seandainya seorang tahu keistimewaan di balik azan kemudian ia mendapat kesempatan mengumandangkan azan dengan cara undian, niscaya ia akan melakukan undian itu. Dalam hadis disebutkan:
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لو يعلم الناس ما في النداء والصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا ولو يعلمون ما في التهجير لاستبقوا إليه ولو يعلمون ما في العتمة والصبح لأتوهما ولو حبوا
“Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan shaf awal (dalam shalat jama’ah), kemudian untuk mendapatkan pahala itu mereka harus melalui undian, tentu mereka mau melakukan undian itu. Jika mereka mengetahui pahala berangkat lebih awal untuk shalat, pasti mereka akan berlomba-lomba untuk berangkat shalat lebih awal. Dan seandainnya mereka mengetahui keutamaan shalat isya’ dan shubuh, pasti mereka pergi ke masjid untuk melakukan salat isya’ dan shubuh meski harus merangkak.” (HR Imam Bukhari).
Rasulullah menjanjikan surga bagi seorang yang azan selama dua belas tahun; dicatatkan pada setiap satu azan enam puluh kebaikan dan pada setiap iqamah tiga puluh kebaikan. Dalam hadis lain disebutkan:
عن بن عمر : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال من أذن اثني عشرة سنة وجبت له الجنة وكتب له بكل أذان ستون حسنة وبكل إقامة ثلاثون حسنة
“Barangsiapa mengumandangkan azan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga. Dicatat baginya dalam tiap-tiap azan enam puluh kebaikan, dan dalam tiap-tiap iqamah tiga puluh kebaikan.” (HR Imam ad-Daruquthni).
Menunggu Shalat Jama’ah
Salah satu amaliah yang memiliki faedah besar adalah menunggu shalat jama’ah. Dalam beberapa riwayat hadis disebutkan, bahwa menunggu shalat berjamaah dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Salah satunya hadis Imam Muslim berikut:
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات قالوا بلى يا رسول الله قال إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطا إلى المساجد وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط
“Maukah kalian saya tunjukkan apa yang dapat menghapus dosa dan meninggikan derajat?” Mereka menjawab: “Tentu kami mau wahai Rasulullah” Nabi bersabda: “Menyempurnakan wudhu’ dalam masa keberatan (merasa dingin), dan memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat setelah shalat. Maka inilah yang disebut ar-Ribath.” (HR Imam Muslim).
Menempati Shaf Pertama
Dalam shalat jama’ah, terdapat fadhilah besar di shaf pertama. Sunnah hukumnya berebut shaf paling depan dalam shalat jamaah, dan makruh mempersilahkan orang lain menempati shaf di depan. Dalam hadis disebutkan:
لو تعلمون أو يعلمون ما في الصف المقدم لكانت قرعة
“Seandainya orang-orang itu mengetahui apa yang ada pada seruan adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan jalan kecuali harus melakukan undian, niscaya mereka akan melakukannya.” (HR Imam Muslim).
حدثنا شعبة قال سمعت طلحة بن مصرف يقول سمعت عبد الرحمن بن عوسجة يقول سمعت البراء بن عازب يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول إن الله وملائكته يصلون على الصف الأول
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR Imam Ibnu Majah).
Berdoa antara Azan dan Iqamah
Salah satu waktu mustajab atau dikabulkannya doa ialah waktu antara azan dan iqamah. Dalam hadis disebutkan sebagai berikut:
عن أنس بن مالك قال قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم لا يرد الدعاء بين الأذان والإقامة
“Panjatan do’a tidak pernah ditolak antara azan dan iqamah.” (HR Imam Abu Dawud & Imam at-Tirmidzi).
Adapun do’a yang diajarkan oleh Rasulullah setelah mendengar azan sebagai berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ ، آتِ مُحَمَّداً الوَسِيلَةَ ، وَالفَضِيلَةَ ، وَابْعَثْهُ مَقَامَاً مَحْمُوداً الَّذِي وَعَدْتَهُ
Do’a ini sesuai dengan hadis Imam Bukhari. Disebutkan bahwa seseorang yang membaca do’a tersebut ketika mendengar azan, maka ia mendapat syafa’at kelak di hari kiamat.
M Romzi Khalik/sidogiri
Baca juga: Tips Bertamu di Rumah Allah SWT (1)