Susu (Labn)
Susu termasuk minuman yang paling disenangi Rasulullah. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
كان احب الشراب اليه اللبن (رواه ابو نعيم في الطب عن ابن عباس)
Setelah mengonsumsi susu, sunah muakadah membaca doa berikut:
اللهم بارك لنا فيه و زدنا منه
Doa mengonsumsi susu secara khusus diajarkan oleh Rasulullah (dalam hadis panjang riwayat Imam at-Tirmidzi) tersebab keutamaan eksklusif yang terkandung dalam susu itu sendiri. Oleh karena itu, susu secara fitrah adalah makanan awal yang diperuntukkan dan dibutukan bayi.
Ada pula yang menyatakan bahwa keutamaan eksklusif susu adalah posisinya yang bisa mencakup makanan dan minuman sekaligus dalam hal menghilangkan dahaga dan mengenyangkan. Hal tersebut disebabkan karena susu mengandung tiga unsur sekaligus; unsur jubniyah; unsur samniyah; unsur maiyah.
Imam as-Subki menyatakan bahwa susu lebih baik daripada madu. Berbeda dengan ba’duhum yang menyatakan bahwa madu lebih baik daripada susu. Ibnu Ruslan mengakomodir kedua pendapat ini dan menyatakan bahwa susu lebih baik dari madu dari sisi menambah energi (mengenyangkan) dan kesegaran, sedangkan madu lebih baik daripada susu dari sisi banyaknya manfaat/khasiat dan rasa manis.
Susu (labn) yang dicampur dengan kurma tamr adalah salah satu olahan makanan pada zaman Rasulullah. Beliau menyebutnya dengan “al-athyabyn”.
(Lihat, at-Taysîr bi Syarhil-Jâmi’ ashShaghîr, I/155)
Biji Hitam (Habbatus-saudâ’)
Habbatus-sauda’ atau disebut juga dengan Biji Hitam adalah rempah-rempah yang bisa digunakan sebagai tanaman obat. Terdapat banyak manfaat dan khasiat yang terkandung dalam Habbatus-sauda’ yang telah diungkap oleh ilmu pengetahuan mutakhir. Untuk mengetahui manfaatnya lebih lanjut, silahkan Anda searching di situs-situs kesehatan. Anda akan menemukan beragam manfaat habbatus-suda’ sekaligus ragam bentuk olahan, semisal serbuk, kapsul, minyak, dls. Menjadi lebih istimewa ketika Rasulullah juga menganggap baik dan menganjurkan kita untuk mengomsumsi buah biji hitam tersebut. Dalam hadis sahih riwayat Imam Bukhari disebutkan:
فان عائشة حدثتني انها سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول إن هذه الحبة السوداء شفاء من كل داء إلا السام قلت وما السام قال الموت
“…Bahwa Sayyidah Aisyah meriwayatkan kepadaku (perawi), beliau mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya biji hitam ini adalah obat setiap penyakit kecuali as-sâm. Saya (Sayidah Aisyah) bertanya, apa itu assâm? Rasululًlah menjawab, (as-sâm adalah) kematian” (HR. Imam al-Bukhari).
Buah anggur (‘Inab)
كان يحب من الفاكهة العنب و البطيخ (رواه ابو نعيم في الطب عن معاوية بن يزيد العبسي)
خير طعامكم الخبز و خير فاكهتكم العنب (رواه الديلمي في مسند الفردوس)
Hadis di atas menunjukkan bahwa buah Anggur adalah termasuk buah-buahan baik yang disenangi Rasulullah. Ibnu Qayyim menyebutkan, buah anggur adalah salah satu dari mulûkul-fâkihah (rajanya buah).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah menganjurkan untuk mengonsumsi roti dengan buah anggur, hidangan ini oleh Nabi disebut dengan “Murâzamah”.
(Lihat, at-Taysîr bi Syarhil-Jâmi’ ashShaghîr, VI/351)
Semangka (Biththîkh)
Biththîkh (semangka) adalah salah satu jenis buah yang pernah dikonsumsi Rasulullah. Dalam hadis riwayat Imam an-Nasai disebutkan bahwa Rasulullah pernah mengonsumsi khirbiz (jenis semangka kuning) dengan kurma ruthab. Berikut hadis dimaksud:
عن انس قال رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يجمع بين الرطب و الخربز (رواه النسائي)
Diriwayatkan dari sahabat Anas. Beliau berkata, “Saya melihat Rasulullah mengumpulkan (mengonsumsi bersamaan) kurma ruthab dengan khirbiz (jenis semangka kuning).
Semangka menjadi buah yang memiliki nilai plus tidak hanya karena pernah dikonsumsi Rasulullah, buah manis ini juga termasuk deretan buah yang disukai Rasulullah di samping kurma, dan anggur. Berikut riwayat yang menunjukkan hal tersebut:
كان يحب من الفاكهة العنب و البطيخ (رواه ابو نعيم في الطب عن معاوية بن يزيد العبسي)
“Rasulullah menyukai buah anggur dan semangka”
M Romzi Khalik/sidogiri