Sisilia adalah sebuah pulau di Italia, letaknya berada di sebelah selatan semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messinia. Pulau ini bentunya menyerupai segitiga dengan luas 25.708 km persegi. Sebelah utara terdapat teluk Palermo dan sebelah timur terdapat teluk Catania. Pulau ini di sebelah barat dan selatannya adalah laut Mediterania, sebelah utara berbatasan dengan laut Turrhenian, dan sebelah timurnya berbatasan dengan laut Ionian. Pulau ini bergunung-gunung dan sangat indah, iklim yang baik, tanahnya subur dan penuh dengan kekayaan alam.
Pada awalnya, pulau ini dihuni oleh orang-orang yang menyeberang dari selatan Italia dan mereka disebut sebagai orang Siculi atau Sicani. Dari sinilah berkembang nama Sisilia.
Kemudian dakwah islam menyebar setelah itu. Peradaban Islam di Sisilia ini merupakan peradaban Islam yang cukup berkembang pesat khususnya pada masa dinasti Kalbiyah. Namun pada akhirnya kekuasaan Islam di Sisilia ini kembali direbut oleh orangorang Normandia.
Sejarah Masuknya Islam Di Sisilia
Sebelum dikuasai Islam, pulau ini dikuasai oleh beberapa dinasti, mulai dari Yunani, Cartage, Romawi, Vandals, dan Bizantium kemudian dikuasai oleh muslimin.
Dinasti Umayyah sempat menyerang Pulau Sisilia namun gagal, akhirnya Pada tahun 827 M Sisilia mengalami konflik internal. Euphemius, seorang komandan angkatan laut dan bangsawan Sisilia bersitegang dengan Kaisar Bizantium. Ia pergi ke Tunisia untuk bertemu dengan Ibrahim bin Al-Aglab, gubernur dinasti Abbasiyah di Tunisia. Agar merebut pulau tersebut dari tangan Bizantium. Akhirnya dia mengutus Asad ibn alFurath untuk memimpin 10.000 pasukan orang Afrika dan 700 ekor kuda untuk menaklukkan pulau ini.
Pasukan Asad tak sampai menaklukkan Sisilia karena terjadi wabah yang menewaskan Asad. Akhirnya bantuan Spanyol datang di bawah komando Asbagh bin Wakil yang berhasil menundukkan Palermo, dan sejak itu Palermo menjadi ibu kota pemerintahan Islam di Sisilia dan kemudain diikuti oleh penaklukan lainnya.
Penaklukan pulau Sisilia tersebut, walaupun pulaunya kecil tergolong penaklukan yang sangat sulit, karena berlangsung sekitar 75 tahun. Hal itu disebabkan karena rakyat dan penguasa Sisilia pantang menyerah dan selalu mengadakan perlawanan juga bertahan dibalik benteng-benteng yang mereka bangun sendiri. Penguasaan pulau ini berlangsung sedikit demi sedikit, sehingga semua pulau ini dapat dikuasai secara penuh.
Peniggalan Budaya Islam di Sisilia
1. Bidang Ekonomi
Keberadaan kaum Muslim di Sisilia telah mendorong terjadinya sebuah perubahan besar dalam bidang pertanian serta industri di pulau tersebut. Keberhasilan tersebut telah menjadikan pulau tersebut sebagai pengekspor utama komoditas pertanian. Penduduk yang ada di sana pun juga bertambah seiring dengan meningkatnya kondisi perekonomian negara dan pulau tersebut. Hal itu dikarenakan banyak bangsa Arab yang bermigrasi ke sana untuk mencari penghidupan.
Dalam bidang pertanian, kemajuan yang dicapai adalah sudah menggunakan sistem pengairan, bibit unggul didatangkan dari negara timur dan penanaman meniru bangsa Arab. Irigasi yang digunakan dengan sistem Hidraulic yang didatangkana dari Persia dan sistem Siphon dari Roma. Dalam bidang Industri, sudah mampu mengembangkan industri tambang emas, belerang, tawas, industri perikanan dan penenunan kain sutra. Sedangkan dalam bidang perdagangan masih dikuasai oleh orang Arab.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Pada masa Dinasti Aghlabiyah ilmu pengetahuan berkembang pesat khususnya dalam bidang keagamaan, fisika, kimia, astronomi. Dan banyak muncul tokoh-tokoh terkenal dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Abdul Haq bin Muhammad ahli ilmu kalam, Ali Hamzah al-Basri, ahli sastra dan laiun sebagainya.
Tidak hanya itu, dalam hal sarana ibadah, terdapat 300 masjid, 300 sekolah. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa peradaban dan kebudayaan Islam yang ada di pulau tersebut berkembang dengan pesat.
3. Bidang Kemiliteran
Dalam bidang kemiliteran, pasukan Islam mendapatkan keberhasilan yang sangat besar, diantaranya adalah beberapa kali dinasti Kalbiyah mampu menduduki kota Matera dan Bignano di Italia selatan yang lebih besar kekuasaannya dan kekuatannya, sehingga Paus harus membayar pajak kepada penguasa Islam. Keberhasilan penaklukan tersebut dikarenakan militer yang dimilikinya tangguh, sehingga mampu menaklukkan kekuatan yang lebih besar dari yang ada di Sisilia.
Baca juga: Tentang Terompah sang Pembawa Risalah
4. Masa Keruntuhan
Seperti di Andalusia, runtuhnya kekuasaan Islam di Sisilia ini disebabkan karena adanya perang saudara dan kekacauan politik. Dinasti Kalbiyah pada awal tahn 1040 M mengalami kekacauan politik dan kekuasaan umat Islam terpecah-pecah. Amir alHasan digulingkan oleh Ibnu Hawwas kemudian ia digulingkan Ibnu Tumnan yang berkoalisi dengan Bizantium.
Pada tahun 1060 M. Ibnu Tumnan mengalami kekalahan dari Roger I dan Rober Guiscard. Mereka adalah penguasa Italia yang datang untuk menaklukkan dan merebut Sisilia. Penaklukan ini dimulai dengan serangan ke kota Messina pada tahun 1060 M, lalu Palermo tahun 1071 M, Siracuses 1085 M, dan juga Malta 1090 M. Akhirnya seluruh kekuasaan Islam jatuh ke tangan kristen sampai sekarang.
Beli juga: Buku Para Panglima Islam Penakluk Dunia
Baca juga: Sayid Sulaiman Sosok Pembabat Yang Tak Kenal Lelah
Fauzan Imron/sidogiri