Belgrade atau Beograd adalah Ibukota Serbia dan salah satu kota tertua di Eropa dan Dunia. Kota ini sekarang menjadi ibu kota Serbia, di masa lalu kota ini ditaklukkan oleh Romawi di bawah pemerintahan Agustus dan dianugerahi hak kota Romawi pada pertengahan abad ke-2. Pada tahun 927 H. / 1521 M. Beograd kemudian jatuh ke tangan Dinasti Usmani dan menjadi tempat pusat kebudayaan Islam di Eropa selama berabad-abad.
Kronologi jatuhnya Beograd
Diawali dengan pengiriman utusan Utsmani kepada Kerajaan Hungaria sebagai bentuk jalinan diplomasi kepada mereka, sesampainya utusan ke kota Beograd bukan sambutan yang diterima, melainkan nyawa sang utusan yang melayang karena sifat pengecut raja Hungaria, setelah mendengar utusannya dibunuh, sultan Utsmani saat itu, Sulaiman al-Qanuni bergerak cepat untuk segera mengepung Beograd.
Pengepungan Beograd berlangsung mulai akhir Syaban sampai akhir Ramadan 927 H atau Juli hingga 29 Agustus 1521 M. Sultan Sulaiman I turun langsung ke medan pertempuran melawan tantara Hungaria. Pasukan Utsmani berhasil maju dan mengepung benteng Kerajaan
Hungaria di Nándorfehérvár (nama Beograd dalam bahasa Hongaria). Tak butuh waktu lama bagi kaum muslimin untuk berhasil masuk menerobos benteng dan berhasil menguasai seluruh kota Beograd. Setelah ditaklukan Beograd menjadi pusat militer Kesultanan Turki Utsmani di wilayah Eropa.
Jasa besar Sultan Sulaiman
Yang paling berjasa dalam penaklukan Beograd ini tentu saja sang Sultan Sulaiman al-Qanuni bin Salim, orang-orang Barat menyebutnya Suleiman the Magnificent (Sulaiman yang Agung). Keputusannya yang cepat dan tepat membuat Kerajaan Hungaria tak bisa menyiapkan pertempuran secara maksimal, Ia juga memimpin sendiri pasukan menuju Beograd, tentu saja ini menjadi faktor penting meningkatkan mental bawahannya dalam menghadapi pertempuran.
|BACA JUGA : MEMBINA UKHUWAH ADALAH IBADAH
Sultan Sulaiman merupakan sultan yang masa berkuasanya cukup panjang, namun dicintai rakyat. Pemerintahannya berlangsung selama 48 tahun, dimulai dari tahun 926 H hingga 974 H. Selama memerintah kekhalifahan Utsmani, ia berhasil menjadikan kekhalifahan Utsmani begitu kuat dan disegani. Pada masa Sultan Sulaiman luas Dinasti Utsmani mencapai batas puncak, mulai dari Eropa timur serta Aljazair di bagian barat, Laut Hitam diwilayah Utara, Jazirah Arab serta Persia di bagian timur dan Mesir di wilayah selatan.
Sultan Sulaiman juga orang yang taat beragama dan dalam pengetahuan ilmu agamanya. Saat Belgrade berhasil ditaklukan, sekitar 284. 500 kaum Muslimin mengadakan shalat Jumat raksasa yang diimami langsung oleh Khalifah Sulaiman. Shalat Jumat dilakukan di halaman gereja, pinggir kota Belgrade.
Semenjak itu Belgrade menjadi tempat pangkalan militer Utsmani dalam ekpansinya di Benua Eropa, dan menjadikan suplai senjata dan akomodasi lebih mudah, terbukti setelah itu penaklukan demi penaklukan berhasil dicapai oleh dinasti Usmani di Eropa, puncaknya pada 10 Dzul Qadah 932 H/29 Agustus 1526 M, tepat lima tahun pasca penaklukan Belgrade, Dinasti Utsmani mendapat kemenangan gemilang dalam pertempuran Mohacs, pertempuran antara persekutuan raja-raja Eropa melawan kekuatan Islam, dan tentu saja berakhir dengan kemenangan umat Islam. kemenangan ini sangat berpengaruh bagi perkembangan Dinasti Utsmani di Eropa, hingga sampai tahun 1529 M, Dinasti Utsmani mencapai pintu gerbang Vienna (Wina) Austria yang menandakan separuh dari seluruah dataran Eropa sudah berhasil dikuasai kaum Muslimin.