Sebagai sebuah keniscayaan, perbedaan akan selalu wujud dan hadir dalam berbagai lini hidup. Seakan, perbedaan itu diciptakan untuk menghiasi hidup dan melengkapinya, baik yang bersifat parsial maupun esensial.

Namun begitu, kadang perbedaan oleh sebagian orang dijadikan masalah dan dipermasalahkan. Tampaknya mereka tidak mau menerima perbedaan sebagai keniscayan dan kelompok yang berbeda harus dibenahi atau kalau perlu diberantas. Pahadal, tidak semua perbedaan itu prinsipil.

Ironisnya lagi, kadang perbedaan menjebak sebagian kalangan terperangkap dalam lembah kebingungan. Mereka menjadi bimbang dan waswas, apalagi dilatarbelakangi ketidak-tahuan, bagaimana perbedaan itu terbentuk, tersimpulkan dan menjadi sebuah putusan akhir yang mereka tidak tahu prosesnya. Akhirnya, mereka pun meninggkalkan sesuatu yang dianggap bermasalah tadi meski sebenarnya mendapat legitimasi menurut perspektif syariah.

Terkhusus masalah menghadiahkan pahala amal kepada mayit, karya Syaikh Abu Ishaq Ibrahim bin al-Mudzaffar bin Ibrahim al-Harabi al-Maushuli al-Baghdadi al-Hanbali ini sangat bagus untuk dijadikan solusi. Silang pendapat di internal ulama yang sempat membingungkan akan teratasi dan dapat dicari jalan keluarnya. Di dalamnya yang memuat banyak penjelasan pemecah masalah dan kemusykilan dalam kasus ini memantapkan mereka yang mentradisikannya untuk terus menjaga warisan tradisi para pendahulu dan bahkan bisa mempertahankan dalam kancah diskusi dengan mereka yang bersilang pendapat.

Kitab Intifâul Amwât bi-Ihdâ’itTilawât wa ash-Shadaqât wa Sâ’iril-Qurubât ini sangat bagus untuk dijadikan bahan bacaan. Kepandaian Abu Ishaq al-Hanbali dalam meracik bahasa dan tataan yang sistematis membantu para pembaca untuk menemukan kesimpulan terkait dengan pembahasan ini. Juga, bahasanya yang mudah semakin mengentalkan nilai apik pada kitab ini sehingga kita tidak perlu mengerutkan dahi hanya sekadar memahami maksudnya.

Dalam mengurai masalah sampai atau tidaknya sebuah pahala bacaan al-Quran yang ditransfer kepada mayit, buku ini merunutnya dari silang pendapat para mufasir yang berawal dari ayat 39 dari surah an-Najm. Setelah itu, pembahasan berikutnya beralih pada perbedaan pendapat dari fuqaha lintas madzhab, hanya di sini yang singgung dua madzhab saja; asy-Syiafiiyah dan Hanabilah.

Tidak hanya itu, nilai plus dari karya yang bertajuk Intifâ’ul Amwât bi-Ihdâ’it-Tilâwât wa ash-Shadaqât wa Sâ’iril Qurubât ini adalah cara menyikapi silang pendapat sekaligus tanggapannya yang langsung pada akar masalah. Tidak bertele-tele; to the point. Permasalahan langsung diurai dan diungkap sisi lemah dan rapuhnya untuk kemudian ditanggapi dan dibenahi, tentu sesuai dengan kehendak penulisnya.

Kekuatan hujjah dalam buku ini selain di atas adalah, dalam memantapkan para pembaca, Abu Ishaq Ibrahim bin al-Mudzaffar al-Harabi al-Mausuli al-Hanbali meracik argumen-argumennya dengan sebuah cerita dari para ulama yang menghadiahkan pahala amalnya kepada orang yang mati. Bagaimana para ulama mengejawantahkan transfer pahala kepada mereka yang sudah tutup usia. Akhirnya, genaplah kesempurnaan buku ini.

Meski begitu, bukan berarti kitab ini tidak ada nilai minusnya. Sebagai karya manusia biasa, nilai minus dari buku setebal 32 halaman ini adalah katidak-lengkapannya dalam merangkum perbedaan para fuqaha. Juga, ringkasan di dalamnya terlalu monoton dan terkesan mendikte para pembaca, meski sebenarnya juga cukup untuk sekadar dijadikan solusi dalam memantapkan kita.

Selain itu, sekte Wahabi yang sangat getol menyuarakan ketidak-sampaian transfer pahala itu sama sekali tidak disinggung dalam kitab ini. Hal itu karena pada masa hidup penulis, sekte Wahabi belum muncul batang hidungnya. Sehingga, adu argumen pun tidak mengemuka dalam kitab ini.

Tanpa melihat nilai minus maupun plus dari kitab ini, secara umum isi dari kitab ini sangat bagus untuk dijadikan solusi dari beberapa silang pendapat di kalangan ulama dan untuk dicarikan penengah yang bisa meminimalisir perpecahan di tubuh umat. Terlebih lagi, jika hanya untuk memantapkan legalitas tradisi pendahulunya. Selamat membaca!

Spread the love