VERSI IMAM SUYUTHI (3)
Imam Suyuthi dalam ar-Rahmah mengatakan, bahwa terus berupaya menjaga kesehatan di waktu sehat, lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Beliau menambahkan, “Orang yang berakal adalah orang yang bisa mengatur sesuatu sebelum dia tertimpa sesuatu tersebut, supaya dia selamat pada ending-nya.”
Bahasa simple-nya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Dalam hal ini, beliau membagi ilmu kedokteran menjadi dua. Pertama, menjaga kesehatan. Kedua, mengembalikan kesehatan. Sedangkan yang akan dibahas kali ini adalah yang pertama karena manusia seringkali lupa pada kesehatannya saat dia sehat, kurang mensyukuri, terlena, dan pada akhirnya sakit.
Setidaknya ada 10 hal yang perlu kita perhatikan agar badan tetap sehat, bugar, dan fit.
1. Mengatur pola makan
Imam Suyuthi mengingatkan, bahwa kadar yang baik dalam pola makan adalah berhenti sebelum kenyang, dan janganlah sekali-kali memenuhi perut dengan makanan.
Sebagian hukama’ di zaman beliau mengatakan bahwa yang paling baik setiap dua hari dua malam adalah makan tiga kali di musim yang bersuhu dingin. Ada juga yang mengatakan bahwa dalam sehari semalam cukup makan satu kali, yakni ketika berbuka puasa. Tapi Imam Suyuthi mengatakan, “Tidak masalah makan dua kali di waktu pagi dan Isya’ seperti kebiasan masyarakat, dengan kadar makanan yang tidak banyak, dan dengan kunyahan yang baik sekiranya mudah dihancurkan oleh lambung. Selain itu, makanlah dengan posisi duduk, mulai dengan basmalah, serta akhiri dengan hamdalah. Inilah yang baik dan sunah.”
2. Mengatur pola minum
Cara terbaik saat minum adalah berhenti sebelum hilangnya semua dahaga. Dengan artian jangan balas dendam sampai kembung. Air yang baik diminum adalah air tawar yang dingin alami dari sungai timur atau sumur yang banyak airnya. Bernafas di luar wadah sebelum minum sebanyak tiga kali, dan di masing-masing nafas dimulai dengan penyebutan nama Allah, dan diakhiri dengan pujian terhadap-Nya, serta wadah airnya terbuat dari lumpur.
3. Memenej gerakan tubuh
Setiap makanan yang masuk ke lambung manusia pasti meninggalkan sisa-sisa yang buruk bagi tubuh. Jika dia tidak pernah melakukan gerakan di waktu-waktu tertentu, tentunya sisa-sisa tersebut akan mengendap dan berkumpul membentuk sebuah penyakit. Maka seharusnya, diperlukan adanya gerakan-gerakan sederhana sekadar untuk menghangatkan keringat dalam tubuh, sehingga sisa-sisa tadi bisa musnah.
Gerakan yang paling baik dilakukan adalah pada saat lambung kosong dari asupan makanan. Inilah yang oleh Imam Suyuthi dinamakan Riyadhah. Hal ini bisa dipraktikkan dengan gerakan-gerakan sederhana semacam menunggang kuda, melakukan jalan-jalan ringan, membaca, dll.
Sedangkan cukupnya kita berolahraga ditandai dengan memerahnya kulit, keringat keluar pertama kali lalu berhenti. Tidak baik melakukan gerakan-gerakan lemah yang dapat membuat badan lemas dan malas. Begitu pula gerakan yang dilakukan setelah makan, terlebih pada waktu kenyang, karena hal tersebut dapat memunculkan penyakit berbahaya.
4. Mengatur tubuh saat diam
Diam itu ada kalanya berdiri, duduk, tidur miring, atau semacamnya. Maka sebaiknya kita tidak berlama-lama dalam melakukan masing-masing sehingga bosan karena hal itu dapat membahayakan kesehatan. Cara yang baik dalam mengatur hal tersebut adalah diam dengan posisi pertama selama masih ada semangat, lalu setelah merasa lelah dan bosan, kita pindah pada posisi ke dua, dan begitu seterusnya.
5. Mengatur pola tidur
Cara paling apik yang disampaikan Imam Suythi adalah tidur miring pada lambung sebelah kanan beberapa waktu, kemudian berbalik arah pada lambung sebelah kiri dalam waktu yang lama. Menyebut nama Allah sebelum tidur, begitu juga ketika bangun. Kadar yang paling direkomendasikan adalah enam atau delapan jam di waktu malam, dan sebentar di waktu Qailulah sekalipun satu menit karena dapat membantu untuk bangun di sepertiga malam terakhir.
Ifan Afandy/sidogiri